Volume 07 Issue 05 May 2024
1Hendri Restuadhi, 2Ratna Dewi, 3Nanang Martono
1,2,3Departement of Sociology, Faculty of Social and Political Science, University of Jenderal Soedirman, Purwokerto, Central Java, Indonesia
DOI : https://doi.org/10.47191/ijsshr/v7-i05-19Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT
Education that is currently developing is threatened with losing its main spirit. Education implemented in the form of tiered formal schools, in its development, has denied the humanitarian goals of education. Formal schools have become institutions like banks where students are bank customers who must comply with applicable regulations and systems. In banking style education, humans are molded into homo-academicus who lose their humanity. Recognizing such a situation, several institutions in Purwokerto offer alternative education which aims to give students the opportunity to develop their personal potential and creativity to become superior human beings and able to become citizens in their community. This research is aimed at revealing a more humane education as practiced by alternative education institutions in Purwokerto. This research was carried out using qualitative research methods. Data and information were collected through in-depth interviews with several volunteers, teachers, facilitators and managers at alternative education institutions in Purwokerto. The results of this research show that there are several ways that alternative educational institutions can prevent the occurrence and development of bank-style education. First, education can be achieved by playing. Through games, students can not only learn happily, but also learn to work together with others and respect others. Second, education can be achieved through open dialogue between volunteers/teachers/facilitators and students. In addition, volunteers/teachers/ facilitators encourage students to help each other and love each other. In this way, learning materials are no longer academic problems but rather common problems that must be addressed as a group. Third, the school environment and the natural environment outside the school are places for students to learn. In this way, students learn to explore nature directly on the material they study. Students also have the opportunity to interact directly with community members who deal with nature in their daily lives. This opportunity can foster students' awareness of local community values and norms.
KEYWORDS:formal school, bank style education, alternative school, awareness, dialogue
REFERENCES1) Abdul, MR., Rostitawati, T., Podungge, R. dan Arif, M., (2020). Pembentukan Akhlak Dalam Memanusiakan Manusia: Perspektif Buya Hamka. Pekerti, Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Vol. 2, No. 1, pp. 79-99. https://www.journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/pekerti/article/view/1279/912
2) Agustian, M., Anindyta, P., dan Grace, M., (2018). Mengembangkan Karakter Menghargai Perbedaan Melalui Pendidikan Multikultural. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, Vol. 1, No. 2, pp. 191-199.
3) Aini, EN., Isnaini, I., Sukamti, S. & Amalia, LN., (2018). Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan Kesatrian Kota Malang. Technomedia Journal, Vol. 3, No. 1, pp. 58-72. DOI: https://doi.org/10.33050/tmj.v3i1.333
4) Asa, AI., (2019). Pendidikan Karakter Menurut Ki Hadjar Dewantara dan Driyarkara. Jurnal Pendidikan Karakter, Vol. 10, No. 2, pp. 245-258. DOI: https://doi.org/10.21831/jpk.v9i2.25361
5) Astini, KYW. dan Arsadi, PE., (2021). Perkembangan Akal Budi Manusia Pada Zaman Positifistik Dalam Perspektif Auguste Comte. Vidya Darśan, Jurnal Mahasiswa Filsafat Hindu, Vol. 2, No. 2, pp. 179-188.
6) Baharudin, Ahmad., 2007. Pendidikan Alternatif Qariyah Thayyibah. LKiS, Yogyakarta.
7) Berlian. NVA., (2011). Faktor-faktor yang Terkait dengan Rendahnya Pencapaian Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 1, Januari 2011, pp. 43-55. DOI: https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i1.6
8) Buchori, M., 2001. Pendidikan Antisipatoris. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
9) Christiana, E., (2013). Pendidikan yang Memanusiakan Manusia. Humaniora, Vol.4 No.1, pp. 398-410. DOI: https://doi.org/10.21512/humaniora.v4i1.3450
10) Christina, S., Oktaviyani, ED., Ronaldo, D., dan Zaini, RM., (2019). Aplikasi Absensi Siswa Berbasiskan Android. Eltikom, Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer, Vol.3, No. 1. pp. 36-44.
11) Creswell, John W. 2007. Qualitative Inquiry & Research Design, Choosing Among Five Approaches. Sage Publications, Thousand Oaks, USA.
12) Darmaningtyas, 2005. Pendidikan Rusak-Rusakan. INSIST Pess, Yogyakarta.
13) Datunsolang, R., (2018). Konsep Pendidikan Pembebasan dalam Perspektif Islam (Studi Pemikiran Paulo Freire). Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 5, No. 1, pp. 132–146. https://www.journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/tjmpi/article/view/522
14) Eriany, P., Hernawati, L., dan Goeritno, H., (2014). Studi Deskriptif Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Mengikuti Kegiatan Bimbingan Belajar Pada Siswa SMP di Semarang. Psikodimensia, Kajian Ilmiah Psikologi, Vol. 13, No 1, pp. 115-130.
15) Fadli, RV., (2020). Tinjauan Filsafat Humanisme: Studi Pemikiran Paulo Freire Dalam Pendidikan. Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol.9 No. 2, pp. 96-103. DOI: https://doi.org/10.30736/rf.v9i2.317
16) Fatah, A., Suhaili, M., dan Farida, I., (2021). Analisis Indikator Pendidikan: Partisipasi Pendidikan di Indonesia Periode 1994-2018. Jurnal Kependidikan, Vol. 7, No. 3, pp. 555-564. DOI: https://doi.org/10.33394/jk.v7i3.3516
17) Glaser, Barney G. & Strauss, Anselm L., 1967. The Discovery of Grounded Theory, Strategies for Qualitative Research. Aldine Publishing Co., Chicago, USA.
18) Hearn, Frank. 1985. Reason and Freedom in Sociological Thought. Allen & Unwin, Boston, USA.
19) Ilham, D., (2019). Menggagas Pendidikan Nilai dalam Sistem Pendidikan Nasional. Didaktika, Jurnal Kependidikan, Vol. 8, No. 3, pp. 109-122. DOI: https://doi.org/10.58230/27454312.73
20) Jatmiko, R. & Abdullah, M., (2021). Habitus, Modal, dan Arena dalam Cerbung ‘Salindri Kenya Kebak Wewadi’ Karya Pakne Puri, Tinjauan Bourdieu. Sutasoma, Jurnal Sastra Jawa, Vol. 9, No. 1, pp. 100-115. DOI: https://doi.org/10.15294/sutasoma.v9i1.47060
21) Junaedi, RA., (2018). Model Pendidikan Kepramukaan Indonesia Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Paulo Freire. Jurnal Filsafat, Vol. 28, No. 2, pp. 220-252. DOI: 10.22146/jf.36824
22) Kakisina, LO., (2011). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Pada Masyarakat Adat (Studi Kasus Negeri Hatusua Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat). Jurnal Agroforestri, Volume VI, Nomor 2, Juni 2011, pp. 142-152.
23) Martono, N., dkk. 2018. Kematian Sekolah Swasta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta.
24) Maunah, B., (2015). Stratifikasi Sosial dan Perjuangan Kelas dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan. Ta’allum, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, pp. 19-38.
25) Miles, Mathew B.; Huberman, A. Michael; Saldana, Johnny. 2014. Qualitative Data Analysis, A Method Sourcebook. Sage Pub. Inc., Los Angeles, USA.
26) Miradj, S. dan Sumarno, (2014). Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Melalui Proses Pendidikan Nonformal, Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Di Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, Vol. 1, No. 1, pp. 101-112. DOI: https://doi.org/10.21831/jppm.v1i1.2360
27) Misnatun, (2019). Ragam Perspektif Profesi Guru. Tafhim al-Ilmi, Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, Vol. 10, No. 2, pp. 88-107. DOI: https://doi.org/10.37459/tafhim.v10i2.3426
28) Mulkhan, AM., (2017). Jalan Tuhan dan Kemanusiaan Dalam Pendidikan. “SUKMA”, Jurnal Pendidikan, Volume 1 Issue 2, 329-358. https://jurnalsukma.org/index.php/sukma/article/view/01205
29) Mustaghfiroh, S., (2020). Konsep “Merdeka Belajar” Perspektif Aliran Progresivisme John Dewey. Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, Vol. 3, No. 1, pp. 141-147. DOI: https://doi.org/10.30605/jsgp.3.1.2020.248
30) Muzakkar, M., (2010). Pendidikan Alternatif sebagai Model Pemberdayaan Perempuan di Sekolah Perempuan Ciliwung, di Rawajati Barat, Jakarta Selatan. Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidyatullah, Jakarta. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/21553
31) Normadewi, B., (2012). Analisis Pengaruh Jenis Kelamin Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Dengan Love Of Money Sebagai Variabel Intervening. Repository, FEB-UNDIP, Semarang.
32) Noya, FS., Supriyono, dan Wahyuni, S., (2017). Strategi Pembelajaran Pendidikan Informal Pada Transfer Pengetahuan Kecakapan Ketog Magic. Jurnal Pendidikan, Teori, Penelitian, dan Pengembangan, Vol. 2, No. 9, pp. 1244—1248.
33) Nugroho SBM., (2014). Pengaruh Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 29, No. 2, pp. 195-202. DOI: http://dx.doi.org/10.24856/mem.v29i2.229
34) Nurwati, N., (2008). Kemiskinan: Model Pengukuran, Permasalahan dan Alternatif Kebijakan. Jurnal Kependudukan Padjadjaran, Vol. 10, No. 1, pp. 1 – 11. https://journal.unpad.ac.id/kependudukan/article/view/doc1
35) Pinem, M., (2016). Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Kepala Keluarga bagi Kesehatan Lingkungan Masyarakat. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, Vol. 4, No. 1, pp. 97-106. DOI: https://doi.org/10.31289/jppuma.v4i1.896
36) Pradewi, GI., (2015). Pembinaan Peserta Didik Di Sekolah Alternatif Berbasis Komunitas (Studi Pada Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah). FIP-UNY, Yogyakarta.
37) Prathivi, R. dan Kurniawati, Y., (2020). Sistem Presensi Kelas Menggunakan Pengenalan Wajah Dengan Metode Haar Cascade Classifier. Simetris, Jurnal Teknik Industri, Mesin, Elektro, dan Ilmu Komputer, Vol. 11, No. 1, pp. 135-142. DOI: https://doi.org/10.24176/simet.v11i1.3754
38) Putra, IGDD., Saputra, IMGN., dan Wardana, KA., (2021). Paradigma Pendidikan Abad 21 Di Masa Pandemi Covid-19 (Tantangan Dan Solusi). Pintu, Jurnal Penjaminan Mutu, Vol. 2, No. 2, 2021.
39) Raharjo, SB., (2012). Evaluasi Trend Kualitas Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Vol. 16, No. 2, pp. 511-532. DOI: http://dx.doi.org/10.21831/pep.v16i2.1129
40) Rejekiningsih, TW., (2011). Identifikasi Faktor Penyebab Kemiskinan Di Kota Semarang Dari Dimensi Kultural. Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 72, Nomor 1, pp. 28-44. http://eprints.undip.ac.id/32846/1/Jurnal_.pdf
41) Rosarian, AW. dan Dirgantoro, KPS., (2020). Upaya Guru Dalam Membangun Interaksi Siswa Melalui Metode Belajar Sambil Bermain [Teacher's Efforts In Building Student Interaction Using A Game Based Learning Method]. JOHME, Journal of Holistic Mathematics Education, Vol. 3, No. 2, pp. 146-163. DOI: http://dx.doi.org/10.19166/johme.v3i2.2332
42) Rosmilawati, I., (2017). Jalan Panjang Menuju Sekolah Alternatif: Refleksi Pengalaman Remaja Kurang Beruntung Dalam Meraih Pendidikan. Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah, Vol. 2, No. 1, pp. 102-115. DOI: http://dx.doi.org/10.30870/e-plus.v2i1.2952
43) Salam, M., (2020). WhatsApp: Kehadiran, Aktivitas Belajar, dan Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 11, No. 2, pp. 198-212. http://ojs.uho.ac.id/index.php/jpm
44) Siswanto, (2007). Pendidikan Sebagai Paradigma Pembebasan (Telaah Filsafat Pendidikan Paulo Freire). Tadris. Vol. 2. No. 2, pp. 250-264. DOI: https://doi.org/10.19105/tjpi.v2i2.220
45) Sholihin, A., (2019). Key Factor Keberhasilan Transfer Of Knowledge Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Keterbukaan Informasi. Journal of Islamic Religious Instruction, Vol. 3, No. 1, pp. 129-136.
46) Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. Diterjemahkan oleh Misbah Zulfa Elizabeth. Tiara Wacana, Yogyakarta.
47) Subhkan, E., (2014). Pendidikan Nirkekerasan Ki Hajar Dewantara. Makalah yang didiskusikan pada Senin, 7 April 2014 di Rumah Buku Simpul Semarang (RBSS) pada pertemuan keilma seri membaca “Karya Ki Hadjar Dewantara bagian Pertama: Pendidikan” (2004) terbitan Majelis Luhur Taman Siswa, Yogyakarta.
48) Subroto, G., (2014). Hubungan Pendidikan dan Ekonomi: Perspektif Teori dan Empiris. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, pp. 390-405. DOI: https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i3.318
49) Sugiarta, IM., Mardana, IBP., Adiarta, A., dan Artanayasa, W., (2019). Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Tokoh Timur). Jurnal Filsafat Indonesia, Vol. 2, No. 3, pp. 124-136. DOI: https://doi.org/10.23887/jfi.v2i3.22187
50) Supriyadi, Bahri, S. dan Waremra, RS., (2018). Kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Mahasiswa Pada Matakuliah Strategi Belajar Mengajar Fisika. Jurnal Inspirasi Pendidikan, Vol. 8, No. 2, pp. 1-9. DOI: https://doi.org/10.21067/jip.v8i2.2632
51) Syahputra, D., (2017). Pengaruh Kemandirian Belajar dan Bimbingan Belajar terhadap Kemampuan Memahami Jurnal Penyesuaian Pada Siswa SMA Melati Perbaungan. Jurnal At-Tawassuth, Vol. II, No. 2, pp. 368-388. DOI: http://dx.doi.org/10.30821/ajei.v2i2.1227
52) Taylor, Steven & Bogdan, Robert. 1984. Introduction to Qualitative Research Method, A Search for Meanings. John Wiley & Sons. California. USA.
53) Tholkhah, I., (2013). Potensi Intoleransi Keagamaan Siswa Sekolah Di Jawa dan Sulawesi. Edukasi, Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, Vol. 11, No. 1, pp. 1-13. DOI: https://dx.doi.org/10.32729/edukasi.v11i1.422
54) Thubany, SH., (2013). Pengaruh Pendidikan Terhadap Kehidupan Keluarga. Jurnal Sosiologi Reflektif, Vol. 8, No. 1, pp. 236-267. https://ejournal.uin-suka.ac.id/isoshum/sosiologireflektif/article/view/1086
55) Wardani, KT., (2012). Pembangunan Sistem Informasi Akademik Lembaga Bimbingan Belajar Spectrum. Journal Speed, Sentra Penelitian Engineering & Edukasi, Vol 4, No 2, pp. 68-73. DOI: http://dx.doi.org/10.3112/speed.v4i2.917
56) Widaningtyas, AM. dan Triyanto Triyanto, (2017). Membudayakan Nilai-Nilai HAM Dalam Rangka Penguatan Pancasila dan Kebhinekaan. Waskita, Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter, Vol. 1, No. 1, pp. 1-24. DOI: https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2017.001.01.1
57) Wulan, TR., dkk., (2020). Pemetaan Kendala Dan Persoalan Yang Dialami Dalam Pemberdayaan Masyarakat, Khususnya Di Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Laporan Riset Institusi Jurusan Sosiologi, FISIP-UNSOED, Purwokerto.
58) Yati, D., (2019). Penggunaan Teknologi Informasi Berbasis Industri Kreatif untuk Memudahkan Transfer Knowledge Berpikir HOTS di MAN Insan Cendekia. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa (Semiba), Universitas Bengkulu, pp. 64-71. https://ejournal.unib.ac.id/semiba/article/view/10277
Other Sources:
1) KBBI-Daring, 2021. Pencarian arti kata “cerdas”. Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/ entri/cerdas pada 15/11/2021.
2) KBBI-Daring, 2021. Pencarian arti kata “akal”. Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/ entri/akal pada 15/11/2021.
3) KBBI-Daring, 2021. Pencarian arti kata “budi”. Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/ entri/budi pada 15/11/2021.
4) Kompasiana, 29 November 2019. "Pentingnya Wajib Belajar 12 Tahun". Diakses dari https://www.kompasiana.com/mustafakamal/5de12fe6d541df517b7b6424/pentingnya-wajib- belajar-12-tahun pada 10/11/2021.
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
6) Radar Banyumas, 19 Juli 2018. “583 Anak di Kabupaten Banyumas Putus Sekolah”. Diakses dari https://radarbanyumas.co.id/583-anak-di-kabupaten-banyumas-putus-sekolah/ 27/10/2020.